Teknologi adalah keseluruhan sarana
untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan, dan
kenyamanan hidup manusia.


Teknologi telah memengaruhi
masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara.
Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi
(termasuk ekonomi global masa kini) dan telah
memungkinkan bertambahnya kaum
senggang. Banyak proses teknologi
menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki, yang disebut pencemar,
dan menguras sumber daya alam, merugikan, dan merusak Bumi dan lingkungannya. Berbagai macam penerapan
teknologi telah memengaruhi nilai suatu masyarakat, dan
teknologi baru seringkali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai
contoh, meluasnya gagasan tentang efisiensi
dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada awalnynya hanya
menyangku permesinan, contoh lainnya adalah tantangan norma-norma tradisional.
bahwa keadaan ini
membahayakan lingkungan, dan mengucilkan manusia; penyokong paham-paham seperti
transhumanisme dan tekno-progresivisme memandang proses teknologi
yang berkelanjutan sebagai hal yang menguntungkan bagi masyarakat, dan kondisi
manusia. Tentu saja, paling sedikit hingga saat ini, diyakini bahwa
pengembangan teknologi hanya terbatas bagi umat manusia, tetapi kajian-kajian
ilmiah terbaru mengisyaratkan bahwa primata
lainnya, dan komunitas lumba-lumba
tertentu telah mengembangkan alat-alat sederhana, dan belajar untuk mewariskan
pengetahuan mereka kepada keturunan mereka.
Penciptaan mesin cetak telah memungkinkan para ilmuwan
dan politisi mengomunikasikan gagasan-gagasan
mereka secara lebih mudah, kunci pembuka bagi Abad Pencerahan; sebuah contoh teknologi sebagai kekuatan budaya.
Penggunaan istilah
'teknologi' (bahasa Inggris:
technology) telah berubah secara signifikan lebih dari 200 tahun
terakhir. Sebelum abad ke-20, istilah ini tidaklah lazim dalam bahasa Inggris,
dan biasanya merujuk pada penggambaran atau pengkajian seni terapan.[1]
Istilah ini seringkali dihubungkan dengan pendidikan teknik, seperti di Institut Teknologi Massachusetts (didirikan pada tahun
1861).Istilah technology mulai menonjol pada abad ke-20 seiring dengan
bergulirnya Revolusi Industri Kedua. Pengertian technology berubah
pada permulaan abad ke-20 ketika para ilmuwan sosial Amerika, dimulai oleh Thorstein Veblen, menerjemahkan
gagasan-gagasan dari konsep Jerman, Technik,
menjadi technology. Dalam bahasa Jerman
dan bahasa-bahasa Eropa lainnya, perbedaan hadir di antara Technik dan Technologie
yang saat itu justru nihil dalam bahasa Inggris, karena kedua-dua istilah itu
biasa diterjemahkan sebagai technology.
Pada dasawarsa 1930-an, technology
tidak hanya merujuk pada 'pengkajian' seni-seni industri, tetapi juga pada
seni-seni industri itu sendiri. Pada tahun 1937, seorang sosiolog Amerika, Read
Bain, menulis bahwa technology includes all tools, machines, utensils,
weapons, instruments, housing, clothing, communicating and transporting devices
and the skills by which we produce and use them ("teknologi meliputi
semua alat, mesin, aparat, perkakas, senjata, perumahan, pakaian, peranti
pengangkut/pemindah dan pengomunikasi, dan keterampilan yang memungkinkan kita
menghasilkan semua itu").
Definisi yang diajukan Bain
masih lazim dipakai oleh kaum terpelajar hingga saat ini, terkhusus ilmuwan
sosial. Tetapi ada juga definisi yang sama menonjolnya, yakni definisi
teknologi sebagai sains terapan, khususnya di kalangan para ilmuwan, dan
insinyur, meskipun sebagian besar ilmuwan sosial yang mempelajari teknologi
menolak definisi ini. Yang lebih baru, para kaum terpelajar telah meminjam dari
para filsuf Eropa, technique, untuk memperluas makna technology
ke berbagai macam bentuk nalar instrumental, seperti dalam karya Foucault tentang techniques de
soi, yang diterjemahkan sebagai technologies of the self atau teknologi
diri.
Kamus-kamus, dan para
sarjana telah memberikan berbagai macam definisi. Kamus Merriam-Webster memberikan definisi
"technology" sebagai the practical application of knowledge
especially in a particular area (terapan praktis pengetahuan, khususnya
dalam ruang lingkup tertentu) dan a capability given by the practical
application of knowledge (kemampuan yang diberikan oleh terapan praktis
pengetahuan). Ursula Franklin, dalam karyanya dari tahun
1989, kuliah "Real World of Technology", memberikan definisi lain
konsep ini; yakni practice, the way we do things around here (praktis,
cara kita memperbuat ini semua di sekitaran sini Istilah ini seringkali
digunakan untuk mengimplikasikan suatu lapangan teknologi tertentu, atau untuk
merujuk teknologi tinggi atau sekadar elektronik konsumen, bukannya teknologi secara
keseluruhan. Bernard Stiegler, dalam Technics and Time, 1, mendefinisikan technology
dalam dua cara: sebagai the pursuit of life by means other than life
(pencarian kehidupan, dalam artian lebih dari sekadar hidup), dan sebagai organized
inorganic matter (zat-zat anorganik yang tersusun rapi). Secara umum,
teknologi dapat didefinisikan sebagai entitas, benda maupun tak benda yang
diciptakan secara terpadu melalui perbuatan, dan pemikiran untuk mencapai suatu
nilai. Dalam penggunaan ini, teknologi merujuk pada alat, dan mesin yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah di dunia nyata. Ia adalah istilah
yang mencakupi banyak hal, dapat juga meliputi alat-alat sederhana, seperti linggis
atau sendok kayu, atau mesin-mesin yang rumit,
seperti stasiun luar angkasa atau pemercepat partikel. Alat, dan mesin tidak
mesti berwujud benda; teknologi virtual, seperti perangkat lunak dan metode bisnis,
juga termasuk ke dalam definisi teknologi ini.
Kata "teknologi"
juga digunakan untuk merujuk sekumpulan teknik-teknik. Dalam konteks ini, ia
adalah keadaan pengetahuan manusia saat ini tentang bagaimana cara untuk
memadukan sumber-sumber, guna menghasilkan produk-produk yang dikehendaki,
menyelesaikan masalah, memenuhi kebutuhan, atau memuaskan keinginan; ia
meliputi metode teknis, keterampilan, proses, teknik, perangkat, dan bahan
mentah. Ketika dipadukan dengan istilah lain, seperti "teknologi
medis" atau "teknologi luar angkasa", ia merujuk pada keadaan
pengetahuan, dan perangkat disiplin pengetahuan masing-masing. "Teknologi
state-of-the-art" (teknologi termutakhir, sekaligus tercanggih) merujuk
pada teknologi tinggi yang tersedia bagi kemanusiaan di ranah manapun.
Teknologi dapat dipandang
sebagai kegiatan yang membentuk atau mengubah kebudayaan. Selain itu, teknologi
adalah terapan matematika, sains, dan berbagai seni untuk faedah kehidupan
seperti yang dikenal saat ini. Sebuah contoh modern adalah bangkitnya teknologi
komunikasi, yang memperkecil hambatan bagi
interaksi sesama manusia, dan sebagai hasilnya, telah membantu melahirkan
sub-sub kebudayaan baru; bangkitnya budaya dunia maya
yang berbasis pada perkembangan Internet
dan komputer.

Tidak semua teknologi memperbaiki budaya dalam
cara yang kreatif; teknologi dapat juga membantu mempermudah penindasan
politik
dan peperangan melalui alat seperti pistol atau bedil.
Sebagai suatu kegiatan budaya, teknologi memangsa ilmu dan rekayasa,
yang masing-masing memformalkan beberapa aspek kerja keras teknologis.
Sejarah
Perkembangan teknologi
berlangsung secara evolutif Sejak zaman Romawi Kuno
pemikiran, dan hasil kebudayaan
telah nampak berorientasi menuju bidang teknologi
Secara etimologis, akar kata teknologi adalah "techne" yang berarti
serangkaian prinsip atau metode rasional
yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau
pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode, dan seni.

Kemajuan
Tak dapat dipungkiri jika
kemajuan teknologi masa kini berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dibuktikan
dengan banyaknya inovasi-inovasi yang telah dibuat di dunia ini. Dari hingga
yang sederhana, hingga yang menghebohkan dunia.
Sebenarnya Teknologi sudah
ada sejak zaman dahulu, yaitu zaman romawi kuno. Perkembangan teknologi
berkembang secara drastis, dan terus berevolusi hingga sekarang. Hingga
menciptakan obyek-obyek, teknik yang dapat membantu manusia dalam pengerjaan
sesuatu lebih efisien, dan cepat. Salah satunya adalah seperti yang ada di Indonesia , yaitu
fenomena mobil esemka yang diciptakan beberapa sekolah di Solo. Telah membuat
inovasi mobil Nasional untuk Indonesia .
Selain itu juga, ada di Sidoarjo yang memproduksi kapal laut untuk kebutuhan
melaut.
Dalam bentuk yang paling
sederhana, kemajuan teknologi dihasilkan dari pengembangan cara-cara lama atau
penemuan metode baru dalam menyelesaikan
tugas-tugas tradisional
seperti bercocok tanam,
membuat baju, atau membangun rumah.[18]
·
Kemajuan
teknologi yang bersifat netral (bahasa Inggris:
neutral technological progress)
Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang sama.
Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang sama.
·
Kemajuan
teknologi yang hemat tenaga kerja (bahasa Inggris: labor-saving
technological progress)
Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan.
Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan.
·
Kemajuan
teknologi yang hemat modal (bahasa Inggris:
capital-saving technological progress)
Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi, dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modalnya.
Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi, dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modalnya.
Pengalaman di berbagai negara berkembang menunjukan bahwa adanya
campur tangan langsung secara berlebihan, terutama berupa peraturan pemerintah yang terlampau ketat,
dalam pasar teknologi asing justru menghambat arus teknologi asing ke negara-negara berkembang.[19]
Kemajuan teknologi memang
sangat penting untuk kehidupan manusia zaman sekarang. Karena teknologi adalah
salah satu penunjang kemajuan manusia. Di banyak belahan masyarakat, teknologi
telah membantu memperbaiki ekonomi, pangan, komputer, dan masih banyak lagi.
Di lain pihak suatu
kebijaksanaan 'pintu yang lama sekali terbuka' terhadap arus teknologi asing,
terutama dalam bentuk penanaman modal asing (PMA), justru menghambat
kemandirian yang lebih besar dalam proses pengembangan kemampuan teknologi
negara berkembang karena ketergantungan yang terlampau besar pada pihak investor asing, karena merekalah yang
melakukan segala upaya teknologi yang sulit, dan rumit.[19]
Ini menjadi bukti bahwa
memang teknologi sudah menjadi kebutuhan, dan merata di setiap sektor kehidupan
manusia. Terlebih setelah adanya penemuan komputer, dan laptop, yang sekarang
hampir semua pekerjaan manusia memiliki hubungan dengan komputer ataupun
laptop. Sehingga pantas jika komputer adalah penemuan yang paling mutakhir, dan
yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia.
Teknologi, “Kemewahan” yang Membelenggu

Bagaimana jika didunia ini
tidak ada listrik, telepon, internet dan computer?. bagaimana jika ada orang
tua yang mendatangi anaknya yang kuliah ke luar negeri hanya untuk menanyakan
kabar, karena tidak adanya alat bantu seperti telepon dan internet tadi. Apa
jadinya hidup kita tanpa teknologi?. pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin
terdengar sedikit berlebihan, namun tidak ada salahnya jika kita renungkan
dengan seksama pertanyaan diatas. Apa yang pertama kali muncul dibenak anda
ketika harus membuat secangkir kopi tanpa adanya bantuan dari teknologi?. Hidup
akan berubah drastis jika di dunia ini tidak ada satu benda yang bernama
teknologi ini. Oleh karena itu mau tidak mau, ikhlas atau tidak ikhlaskita
wajib mengakui bahwa teknologi memiliki peranan sangat penting dalam kehidupan
umat manusia.
Teknologi
bukanlah hal yang baru bagi manusia, sebenarnya teknologi sudah ada sejak zaman
dulu, jauh sebelum Thomas Alfa Edison menemukan lampu, jauh sebelum James Watt
memperkenalkan mesin uap. Teknologi berawal pada zaman pra sejarah dan manusia
purba lah yang pertama kali mengenalkan dan menggunakan prinsip dari teknologi.
Pada awalnya mereka menggunakan teknologi untuk berkomunikasi lewat
tulisan-tulisan dan gambar yang terdapat padaa dinding-dinding goa lalu
beranjak ke penggunaan serat pohon yang digunakan sebagai alas tulisan.
Kemudian barulah mereka menciptakan alat –alat seperti alat untuk berburu,
peralatan makanan, alat music seperti gendang, terompet dan lain-lain. Sampai
pada abad 14 hingga sekarang, terus bermunculan penemuan-penemuan baru di
berbagai bidang, itu semua terjadi seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan
akal manusia yang selalu menemukan penemuan-penemuan baru sehingga menghasilkan
inovasi yang mempunyai nilai guna yang lebih tinggi.

Pada zaman yang
serba instan dan digital ini teknologi sudah diibratkan sebagai oksigen bagi
manusia. Mereka tidak akan bisa bertahan hidup tanpanya. Mendampingi kehidupan
manusia layaknya sebuah bayangan yang tidak terpisahkan, seperti itulah
teknologi. Manusia mana yang setiap harinya tidak menjamah satu benda pun yang
telah tersentuh teknologi. Seorang bayi yang baru lahir langsung bisa merasakan
manfaat dari teknologi lewat proses persalinan ibunya, anak-anak bisa
menjangkau sekolahnya yang jauh berkat bis sekolah, para remaja yang bisa
bertatap muka dengan seseorang yang mereka saayangi dari belahan bumi yang
berbeda dengan video
chattin. Orang tua tidak perlu khawatir terhadap kabar anaknya yang
kuliah diluar negeri. Bahkan orang-orang yang lanjut usia pun masih bisa menikmati
manfaat teknologi dengan berbagai macam alat yang menopang kesehatannya. Itu
semua hanya contoh kecil dari manfaat teknologi yang bisa dirasakan manusia
secara langsung.
Terdapat
beberapa peristiwa dimana manusia mencoba mengasingkan diri atau menghindar
dari teknologi modern. Di Inggris ada sebuah keluarga yang pernah mencoba hal
tersebut, adalah Robert Crampton, pri kelahiran tahun 1964 bersama istri dan
dua orang anaknya pernah melakukan percobaan yang tidak biasa yakni menjalani
hidup gaya tahun 80-an selama satu minggu tanpa adanya teknologi modern apapun.
Tanpa telepon genggam, laptop, internet dan lainnya. Namun mereka tidak
menghindari teknologi sepeuhnya, iya hanya menggunakn teknologi zaman dahulu.
Setelah hal tersebut ia mengaku kesulitan dalam menjalani aktifitas selama masa
percobaan tersebut. Namun ada juga yang sampai sekarang masih bertahan
menjalani gaya
hidup era 80-an yakni satu keluarga di Kanada, mereka adalah Blair McMilan
beserta keluargany. Itupun akhirnya ana mereka menyerah dan kembali menggunakan
teknologi modern seperti biasa. Peristiwa diatas cukup member gambaran kepada
kita bahwa tidaaklah mudah menjalani hidup zaman sekarang tanpa memnfaatkan
teknologi yang ada.
Jelasklah bahwa
teknologi sangat bermanfaat bagi hidup manusia, ia membawa banyak kelebihan
yang memudahkan urusan manusia dalam segala aspek kehidupan. Namun demikian
teknologi tidak selamanya akan berdampak positif bagi penggunanya, adakalanya
justru menimbulkan efek negative jika disalahguakan atau digunakan bukan pada
tempatnya. Oleh karena itu bijak dan cerdas dalam menggunakan teknologi adalah
modal pokok agar teknologi yang kita manfaatkan dapat emberikan dampak positif
yang maksimal bagi kehidupan kita dan orang-orang disekitar kita.
0 komentar :
Posting Komentar